Ringkasan Kajian Rutin: Adab Thalabul 'Ilmi #1

January 21, 2021
Ustadz Nurul Solikhin Hafizhahullah
3 Rabi'ul Akhir 1440H/11 Desember 2018
Masjid Nur Annisa, Semarang

Bismillah..
Ibnu Rajab Rahimahullah
Istiqamah ialah apabila seorang hamba senantiasa meniti jalan yang lurus tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Keutamaan yang sangat besar apabila seorang itu istiqamah di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Amalan yang paling dicintai oleh Allah bukan amalan yang banyak tapi hanya sekali dijalankan. Amalan yang dicintai Allah ialah amalan yang sedikit tetapi kontinu. 

Qana'ah biddunya. Memiliki sifat qana'ah kepada dunia. Merasa cukup dalam perkara kehidupan sehari-hari.

Imam Malik Rahimahullah berkata:
Sungguh lezatnya ilmu agama, manisnya dan indahnya mencari ilmu. Tidak akan merasakan lezatnya menuntut ilmu sampai seseorang itu merasakan kefakiran.

Apa yang disebutkan oleh Imam Malik Rahimahullah tentang Imam Rabi'ah Rahimahullah
Imam Rabi'ah Rahimahullah pernah merasakan kefakiran karena hidupnya diisi dengan berjihad. Sampai sampai Imam Rabi'ah Rahimahullah itu rela untuk menjual kayu atap rumahnya demi menuntut ilmu. Sampai sampai Imam Rabi'ah Rahimahullah itu harus rela makan dari makanan sisa yang ada di tempat sampah di Madinah.

Imam Malik Rahimahullah berkata: telah hilang kelezatan ilmu fiqih semenjak wafatnya Imam Rabi'ah Rahimahullah.

Imam Rabi'ah Rahimahullah itu adalah pemilik fatwa di Madinah. Seluruh penduduk di Madinah itu duduk di majelis beliau dan mayoritas para murid beliau adalah para ulama. Barang siapa yang ia mencoba berkecimpung mencari ilmu hadits, maka dia akan bangkrut dunianya. Mencari ilmu itu bukan untuk mencari kekayaan dunia melainkan untuk mencari keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Imam Syu'bah Rahimahullah mengatakan, hendaklah seseorang yang benar-benar berniat menuntut ilmu hadits, maka dia harus siap-siap mewarisi kefakiran. 

Imam Asy-Syafii Rahimahullah pernah berkata, tidak ada seorangpun yang mencari ilmu dengan harta mencari kemuliaan diri. Itu tidak ada ceritanya (tidak akan berhasil). Barag siapa dalam menuntut ilmu ia menundukan dirinya untuk ikhlas menuntut ilmu dan ia sangat menghormati ilmu, maka ia akan berhasil.

HR. Bukhari dan Muslim 
Lihatlah apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu
Duhai begitu banyaknya ilmu Beliau Radhiyallahu 'anhu.
Kalau seandainya bukan karena 2 ayat Allah. Saya tidak akan menceritakan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam karena khawatir dikatakan riya' dan tidak ikhlas. Sesungguhnya orang-orang memiliki ilmu kemudian dia sembunyikan, ia akan mendapatkan ancaman. Apa yang kami kirimkan dari Al-Quran berupa petunjuk. Namun, sesungguhnya saudara-saudara kami, telah menyibukkan diri mereka dengan berdagang.

Dan sampai shahabat kami kaum Anshar, mereka tersibukan dengan kegiatan di pasar. Sedang Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dan beliau selalu hadir di majelis Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam ketika shahabat lain tidak dapat hadir.

Ibnu Abdil Barr Rahimahullahu mengatakan di dalam hadits yang disebutkan tadi tentang Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu terdapat faidah fiqih yang dapat kita petik di dalamnya, antara lain:
1. Mencari ilmu itu dengan cara mulazamah duduk bermajelis di hadapan para ulama yang ada di depan kita. Agar mendapatkan keutamaan dan semangat dalam thalabul ilmi.
2. Bersabar dan merasa ridha dengan keadaan ekonomi yang sedikit pas pasan. Demi untuk menggapai ilmu yang mulia.
3. Lebih mendahulukan ilmu dibandingkan dengan berkecimpung dalam urusan dunia. Tidak menyibukkan hari-harinya hanya untuk dunia.

Oleh karena itu, diberikan nasihat oleh Ibnul Abdil Barr Rahimahullah. Wahai sekalian penuntut ilmu, bersabarlah dengan keadaan kalian yang ada di atasnya. Dan milikilah sifat qana'ah dalam hati-hati kita walaupun masih sedikit.

Ibnul Mubarak Rahimahullah dinukil oleh Ibnul Abdil Barr Rahimahullahu:
Dan hasil akhir dari ilmu itu sangat lezat rasanya, meskipun cara meraihnya itu pahit. Sangat bagus hasilnya di akhir. Dan sangat pahit di awal. Tetapi ketika mampu bersabar, akan lebih manis bahkan apabila dibandingkan dengan madu sekalipun. Dan kami jadikan sebagian dari kalian itu sebagiannya adalah fitnah. Maka apabila seseorang itu memiliki kesabaran dalam menuntut ilmu tadi maka ia akan merasakan kelezatan. Qana'ah dalam dunia demi menuntut ilmu itu sama saja dengan ia mendapatkan kenikmatan dunia dan seisinya.

Buah dari qana'ah ialah merasa cukup dengan dunia, 
1. Merasa dirinya aman, keluarganya aman,
2. Diberikan kesehatan pada badannya,
3. Dia memiliki makanan pokok pada hari itu.
Maka seakan-akan ia memiliki dunia.

Qana'ah juga akan menjadikan seorang hamba itu beruntung.
HR. Muslim
1. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiyallahu 'anhu, Sungguh beruntung orang yang telah masuk Islam. Dan ia diberikan rizki yang cukup, dan Allah memberikan karunia kepadanya sifat qana'ah dalam dirinya.
2. Akan menjadikan seseorang itu mudah bersyukur.
3. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, lihatlah kepada orang yang di bawah kalian dalam urusan dunia. Jangan melihat ke atas. Tetapi dalam urusan agama jangan melihat ke bawah. Melainkan harus lihat ke atas dan berlomba-lomba. Melihat ke bawah dalam dunia akan bisa menjauhkan diri kita dari sifat hasad, dengki, merasa tidak senang dengan nikmat yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada orang lain. Hasad itu ialah tidak suka apabila terjadi hal-hal baik kepada orang lain. 
4. Bisa mengatasi problema dalam hidup yaitu berhutang. Ketika seseorang memiliki sifat qana'ah, maka akan merasa cukup untuk urusan dunianya.

Allahu a'lam.

No comments:

Powered by Blogger.