Ringkasan Kajian Tematik: Sebelum Terlambat

January 20, 2021
Sebelum Terlambat (source: Youtube Ustadz Syafiq Riza Basalamah)


Al-Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA Hafizhahullah
18 Shafar 1440H/28 Oktober 2018
Masjid Jami' Aisyah Radhiyallahu 'anha, Semarang


Bismillah..
Rasulullah ﷺ bersabda:
إن الإيمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلق الثوب، فاسألوا الله أن يجدد الإيمان في قلوبكم رواه الطبراني 
Berbicara tentang sebelum terlambat, artinya berbicara tentang kematian. 

Allahﷻ berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ 
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran: 185)

Allah ﷻ juga berfirman:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati dan mereka akan mati (pula). (QS. Az-Zumar: 30)

Nabi bersabda:
َ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian" (HR. Tirmidzi)

Nabi juga bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Usia ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali mereka yang melebihi (usia) tersebut."(HR. Ibnu Majah & Tirmidzi)

Dalam hadits yang lain:
روى الحاكم في المستدرك من حديث سهل بن سعد - رضي الله عنه - قال: جاء جبريل - عليه السلام - إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال: يا محمد، عش ما شئت فإنك ميت، وأحبب من شئت فإنك مفارقه، واعمل ما شئت فإنك مجزي به، واعلم أن شرف المؤمن قيامه بالليل، وعزه استغناؤه عن الناس"

Mengingat kematian membuat kita bersiap diri. Islam bukan hanya sekedar menjalankan shalat, puasa dan rukun Islam lainnya, akan tetapi Islam adalah pedoman hidup yang detail, yang mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan. Dengan mengingat kematian, manusia akan menjadi lebih berhati-hati dalam menjalani hidup, karena ia akan mempersiapkan kematiannya. Namun bukan berarti mengingat kematian adalah berhenti bekerja, akan tetapi mengingat kematian adalah dengan "fastabiqul khairat".

Rasulullah bersabda:
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ قَامَتْ السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ
Telah bercerita kepada kami Hisyam bin Zaid berkata, saya mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Jika terjadi hari kiamat sedang salah seorang dari kalian mempunyai bibit kurma, jika mampu hendaklah jangan berdiri sampai dia menanamnya.(HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain:
أَنَّ فُقَرَاءَ الْمُهَاجِرِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ فَقَالَ وَمَا ذَاكَ قَالُوا يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ وَلَا نَتَصَدَّقُ وَيُعْتِقُونَ وَلَا نُعْتِقُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلَا يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً
Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan dan kami tidak bisa melakukannya." Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." (HR. Muslim)

Mengingat kematian membuat kita termotifasi untuk beramal lebih banyak lagi. Mengingat kematian akan membuat seseorang berusaha membangun rumahnya di akhirat. Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa sangatlah mudah bagi manusia untuk membangun rumah di surga. 

Rasulullah bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا للَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ
Apa yang diinginkan manusia ketika kematian datang?

 Berinfak (bersedekah).
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

Beramal shalih 
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mu'minun 99 - 100)

 Melakukan kebajikan
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menjelaskan penyesalan manusia setelah kematian.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” (QS. Al-Fajr: 24)

Allahu a'lamu bishawwab


No comments:

Powered by Blogger.