Ringkasan Kajian Rutin: Riyadhush Shalihin #2

November 22, 2021
Ustadz Ahmad Halim Hafizhahullahu Ta'ala
6 Oktober 2021
Masjid Nur Annisa, Semarang

Bismillah..
Hadits-1
Dari 'Umar bin Khaththab, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, hanya saja amalan-amalan itu tergantung dari niat dan hasil yang didapatkan seseorang adalah hasil dari apa yang ia niatkan tersebut. Maka barang siapa yang hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya mendapatkan Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau mendapatkan seorang wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu bisa mendapatkan wanita yang ia ingin nikahkan. Muttafaqun 'alaih. Hadits dari Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim. Di dalam kedua shahihnya. 

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullahu, tatkala bab ini berbicara tentang ikhlas kepada Allah. Maka sepantasnyalah menjadikan niat itu sebagai bentuk keikhlasan kepada Allah pada setiap perbuatan dan di seluruh keadaan. Imam Nawawi Rahimahullah menuliskan dengan makna yang serupa dengan ini. Kemudian beliau Rahimahullah memulai dengan hadits dari 'Umar ibn Khaththab. Hanya saja amal-amal itu dengan niat-niatnya. Atau hanya saja setiap orang-orang itu apa yang ia niatkan.

Sebab Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan bahwa setiap amalan itu mesti dengan niat. Sampai-sampai sebagian 'ulama berkata, seandainya Allah membebani kita dengan suatu amalan dengan tanpa niat. Sungguh dari bentuk pembebanan tadi dengan apa yang tidak dimampu. Sampai kalau saja seandainya kalian melihat 2 orang yang beramal yang bentuk amalannya itu sama. Kemudian mereka mencocoki awalan dari amalan dan akhir dari amalannya itu, gerakannya, ucapannya, sama. Sedangkan keduanya itu ternyata memiliki perbedaan hasil antara langit dan bumi. Hal tersebut ialah karena berbeda niatnya. Yang satu untuk mendapatkan dunia dan yang satu untuk mendapatkan akhirat.
Maka sebenarnya amalan kita itu untuk apa.

Hasil dari ucapan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, hanya saja bagi setiap orang itu apa yang diniatkan, maka ia akan mendapatkan itu. Kalau kamu meniatkan Allah dan negeri akhirat dalam syari'at ini, maka kamu akan mendapatkannya. Kalau seandainya kalian meniatkan untuk mendapatkan dunia, maka bisa saja engkau mendapatkannya dan bisa saja tidak mendapatkannya. Maka barang siapa yang menginginkan dunia, maka Kita akan menyegerakan dunia tersebut kepada siapa yang Kami kehendaki. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat dan berusaha dengan usahanya sendiri untuk mendapatkannya, maka usahanya itu akan diterima. Seseorang yang beramal kebaikan maka kebaikan itu akan menghapus kejelekan-kejelekan. Barang siapa yang beramal dengan amalan yang tidak sesuai maka akan tertolak.

Allahu a'lam.

No comments:

Powered by Blogger.